Rabu, 07 Maret 2012

Pengertian Hidroponik

Pengertian Hidroponik
Pada zaman dahulu hidroponik dikenal dengan istilah “bercocok tanam dalam air”, yang masih terbatas hanya menggunakan air dan lokasinya di laboratorium, sekedar bahan uji coba saja (aquaculture). Kenyataannya dalam laboratorium fisiologi tumbuhan, kita berhasil menumbuhkan tanaman dalam pot dan gelas berisi air dengan baik asal air itu diberi unsur makanan yang cukup atau sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya hidroponik kemudian mengalami perubahan, sehingga jauh berbeda dengan apa yang kita kenal sekarang.
Cara penanaman di atas air belakangan ini malah sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan cara penanaman diatas media lain yang lebih praktis, mudah didapat dan dilakukan. Ketika ahli patologis tanaman menggunakan nutrien khusus untuk media tanaman muncullah istilah nutri culture. Setelah itu bermuncullan istilah water culture, solution culture, dan gravel bed culture untuk menyebut hasil percobaan tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Terakhir pada tahun 1936 istilah hidroponik lahir. Istilah ini diberikan untuk hasil dari DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA, berupa tanaman tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak yang berisi mineral hasil ujicobanya. Sejak itu, hidroponik yang tersusun dari kata hydros (air) dan ponics (bercocok tanam), digunakan untuk menyebutkan segala aktivitas bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat tumbuhnya.
Jadi hidroponik atau istilah asingnya Hydroponics, adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tananm tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman. Istilah ini di kalangan umum lebih populer dengan sebutan berkebun tanpa tanah, termasuk dalam hal ini tanaman dalam pot atau wadah lain yang menggunakan air atau bahan porous lainnya seperti kerikil, pecahan genteng, pasir kali, gabus putih dan lain-lain.
Menurut Nicholls (1986), semua ini dimungkinkan dengan adanya hubungan yang baik antara tanaman dengan tempat pertumbuhannya. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tapi cadangan makanan serta air yang terkandung dalam tanah yang terserap akar dan juga dukungan yang diberikan tanah dan pertumbuhan. Dengan mengetahui ini semua, di mana akar tanaman yang tumbuh di atas tanah menyerap air dan zat-zat vital dari dalam tanah, yang berarti tanpa tanah pun, suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan cukup air dan garam-garam zat makanan.
Dalam perkembangannya sejak mulai populer 40 tahun yang lalu, hidroponik telah banyak mengalami perubahan-perubahan. Media tanam yang digunakan pun banyak yang dibuat secara khusus, demikian juga dengan wadah yang digunakan. Seperti pot misalnya, ada yang sengaja menciptakan pot khusus lengkap dengan alat perunjuk kebutuhan air, dan sebagainaya. Media tanam yang digunakan pun ada pula yang sengaja dibuat khusus seperti kerikil sintetis (perlit). Jadi bukan kerikil sebagaimana kita kenal, tetapi kerikil yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai kerikil dengan sifat yang sama.